Dedie Abdu Rachim
Dedie A. Rachim, M.A., lahir pada 6 April 1966, adalah figur yang memiliki pengalaman hampir 13 tahun di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dengan berbagai jabatan penting seperti Direktur Dikyanmas dan Focal Point UNCAC. Pada tahun 2018, Kang Dedie mendampingi Bima Arya dalam Pilkada Kota Bogor. Berbekal pendidikan dari ITB dan UI, Kang Dedie memainkan peran penting dalam menyelesaikan masalah di Kota Bogor. Selama pandemi Covid-19 melanda, ia maju sebagai Ketua Gugus Tugas Covid-19 Kota Bogor, berjuang bersama masyarakat.
Pria yang menikah dengan Sari Deviyantie ini dikaruniai dua anak dan satu cucu. Kang Dedie dikenal dekat dengan para ulama dan tokoh lintas agama. Melalui komunikasi yang baik dengan warga, ia sukses mewujudkan program-program penting, seperti BTS BisKita dan penyerahan lahan seluas 10 hektar dari aset eks-BLBI untuk Kota Bogor. Kinerjanya yang konsisten membawa Kota Bogor kembali meraih penghargaan Adipura dua kali.
Jaenal Mutaqin
Jenal Mutaqin, S.H., lahir pada 17 Juli 1985. Memulai karier politiknya pada 2009 sebagai anggota DPRD Kota Bogor di usia 22 tahun dari Partai Gerindra, menjadikannya anggota dewan termuda di Indonesia. Lahir dari keluarga petani dan pedagang kaki lima, kehidupan sederhana yang dijalaninya membentuk tekad Kang Jenal untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat kecil.
Sebelum terjun ke dunia politik, Kang Jenal pernah bekerja sebagai tukang daging di swalayan dan satpam. Pengalaman ini memberikan inspirasi untuk langkah politiknya. Selama menjadi anggota DPRD tiga periode, Kang Jenal aktif memperjuangkan isu-isu penting, seperti pertaniandanpendidikan. IamenginisiasiPerdaPerlindunganLahan Pertanian dan program penebusan ijazah untuk siswa yang tertahan karena masalah biaya.
Kang Jenal dan Kang Dedie dipandang mampu membawa Kota Bogor ke arah yang lebih maju, memperjuangkan hak-hak masyarakat, dan menciptakan Bogor yang lebih sejahtera serta berkeadaban.